Senin, 30 September 2013

Ta'kan - Guest Band




Dalam karya ini terasa tarik ulur kepentingan antara  estetika  dengan keangkuhan teknologi yang cendrung menggoda iman musisi manapun yang belum memiliki konsep bermusik. Namun guest band nampaknya enggan mencari pemenang. Pada “ta’kan” kedua elemen diatas beriringan dengan sangat harmonis Entee (program, keyboard) tetap meletakkan  teknologi pada fungsinya sebagai perangkat untuk memenuhi  kebutuhan melodi. Ini penting utuk digarisbawahi mengingat dalam banyak kasus, teknologi berubah menjadi penguasa komposisi. Sebuah lagu pada akhirnya menjadi karya sangat mesin.
Guest Band termasuk kelompok one hit wonder. Album semata wayangnya ini berisi tiga buah lagu. Salah satunya, “It’s Gonna Get Better” untuk pertama kalinya menampilkan seorang ripper yang kini telah dianggap pioneer hiphop, Iwa K. sebagai kelompok musik, nafas Guest Band terbilang pendek. Akan tetapi dari langkah merekalah kelak munculnya tren rap maupun hiphop yang kemudian  berhasil merebut simpati masyarakat urban. Salah seorang eksponennya , Yudis, kemudian banyak bekerja  dalam proyek garapan. Tohpati . kini gitaris tersebut malah kerab berkolaborasi  dengan pay,  pentolan BIP yang nota bene tak pernah bersentuhan dengan genre music seperti Guest Band

Minggu, 29 September 2013

Symphony Yang Indah - Bob Tutupoli




Bob Tutupoli yang ter lahir di Surabaya. 13   November 1939,
adalah anak kedua dari lima anak Adolf Laurens Tutupoli dan  Elisabeth Wilhemmina Henket-Sahusilawane. Semulah sempat kuliah di Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga Surabaya, kemudian Fakultas Ekonomi Padjadjaran, Bandung. Namun
musik lebih menarik perhatiannya hingga dia bergabung dengan grup The Jazz Riders tahun i960. Bersama itu dia juga merekam bersama duet legendaris
Patty Bersaudara. Bob waktu itu  dikenallewat lagu "Lidah tak Bertulang"". Tada Maaf Bagimu" Tinggi Gunung Seribu janji.
Tahun 1969 dia mengadu nasib di Amerika Serikat, malang melintang di Los Angeles dan sempat menyanyi bareng bersama Al Jarreau
 yang pada masa itu masih merintis karirnya. Pada tahun 1972 dia diminta menyanyi di restoran Ramayana bersama group The Pro's pimpinan Dimas Wahab.
 Kembali ketanah tahun 1976 merekam lagu "Widuri" karya Adriadie yang menjadikannya sangat populer.  Dimasa kejayaan TVRI bob membawakan beberapa acara
 di televisi dan juga sebagai MC di acara acara tertentu.

Tahun 1980 ikut Festival Lagu Populer Tingkat Nasional dan  membawakan lagu "Simphony Yang Indah" ciptaan Robby Leatemia, bersaing dengan HettyKoes Endang,
Berlian Hut ruk, Marini, grup Geronimo,  Melky Goeslaw, Gito Rollies,  Zwesty Wirabuana dan Harvey Malaiholo. Setelah disetkan, "Simphoni Yang Indah
mcnjadi lagu yang sangat disukai masyarakat. (rolling Stones)

Selasa, 24 September 2013

Iwan Fals - Guru Oemar Bakrie



Album: Sarjana Muda Penyanyi: Iwan Fals Pencipta: Iwan Fals Label: Musica Studios Tahun: 1981




Album yang menampilkan  lagu "Guru Oemar Bakrie" ini kerap disebut sebagai debut Iwan Fals di dunia profesional, meski sebelumnya dia pernah pula menghasilkan beberapa album, dan bagian yang tidak kalah penting karena merupakan titik tolak kelahiran  seorang penyanyi solo yang  kelak menjadi legenda musik Indonesia. Jika pengertian profesional dihubungkan se­bagai awal persentuhannya dengan label major di mana dia mulai terlibat dengan berbagai persoalan industri, pertimbangan tadi cukup masuk akal. Bansan musisi di belakangnya sungguh tidak main-main untuk seorang pendatang dari jalanan". Sebut saja Amir Katamsi, Luluk Purwanto dan maestro biola Idris Sardi.
Akan tetapi jika dihubung­kan dengan sikap bermusik Iwan Fals, sebenarnya hampir tak ada perubahan karena dia masih tetap menampilkan perangainya   sebagai 'tukang tutur' yang menceritakan setiap permasalahan dengan gaya jenaka. Beberapa judul di dalamnya memang menyisipkan semangat nasionalisme seperti "Bung Hatta" dan "Bangunlah Putra Putri Pertiwi", namun kejujuran   ekspresinya lebih terasa  ketika dia menyanyi dengan gaya berceloteh. "Guru Oemar Bakrie" memperlihatkan hal itu. Dia bernyanyi sangat ekspresif, tanpa beban, bengal dan mengingatkan kepada kita bahwa pada awal kemunculannya, Iwan Fals justru memiliki teknik menyanyi amat kaya. Sesuatu yang secara sadar kini tclah dia tinggalkan.
"Aku sudah sulit menyanyi dengan gaya seperti itu lagi. Mungkin faktor umur ya?" jawabnya ketika suatu hari
Sebagai music director, Willy Soemantri nampaknya cukup jeli menangkap semangat jalan­an Iwan Fals dengan mengcmas "Guru Oemar Bakrie" ke daiam irama country nan segar. Kita pun lantas dibuat pangling oleh kelincahan seorang Idris Sardi yang memainkan biola mautnya dengan warna lain dari biasa yang biasa tampil anggun, menyayat menjadi bergaya bluegrass.
Lagu ini berceloteh tentang sosok guru yang bekerja dengan semangat tanpa kenal pamrih. Setiap pagi, selama 40 tahun, Bakrie setia mengayuh sepeda butut di jalan berlubangdan tak kunjung diperbaiki sejak zaman Jepang. Bakrie mendidik murid-murid nakal menjadi menteri, profesor, dokter, atau insinyur yang berguna bagi masyarakat luas. Tapi dia tidak mengajarkan cara berkelahi. Oleh karena itu, ketika suatu hari terjadi perkelahian (fenomcna yang tetap aktual hingga kini). Bakrie takut bukan kepalang. kemudian lari tunggang langgang.
Iwan Fals mendeskripsikan ketakutan Bakrie menggunakan bahasa Inggeris dan lndonesia standing  terbang?"
Suka atau tidak gaya seperti ini belakangan menjadi tren di kalangan musisi generasi baru: Dirilis pada tahun 1981; "Guru Omar  Bakrie langsung membuat terpenrangah karena industri music  didominasi oleh  nuansa cengeng  menguras air mata Dengan  orisinalitasnya yang tanpa  ragu menyebut Habibie sebagai symbol kejeniusan. Iwan  Fals datang membuyarkan  kecengengan, ( Rolling Stone)

 

Jumat, 20 September 2013

Kehidupan - dari Album Semut Hitam

Dari segai aransemen, "Kehidupan" tidak serumit "Anak Adam". Judul pertama lebih menawarkan kematangan emosi secara menyeluruh biak kualitas vokal maupun aransemen. Inilah karya dari kelompok musik yang baru melangsungkan reuni setelah berpisah selama 12 tahun, ditandai oleh bergabungnya kembali Yockie Suryoprayogo (keyboard).
Bersama vokalis Achmad Albar, gitaris Ian Antono, bassis Donny Fattah dan drummer Teddy Sujaya, Yockie turut melahirkan album perdana pada 1976. Ketika Abadi Soesman muncul menggantikan posisinya, God Bless mengalami perombakan konsep dari band hard rock menjadi cendrung progressif. Setidaknya "Anak Adam" telah menjadi tolok ukur ketrampilan instrumen di banyak festival musik rock ketika itu. Sekilas, pencapaian album  cermin memiliki  kemiripan dengan Sgt Pppers Lonely Hearts Club Band yang memperlihatkan puncak keakuan The Beatles.
Menarik untuk diamati bagaimana permainan Donny Fattah yang telah menjadikan dawai bas punya arti penting dalam sebuah komposisi dan berhasil memaksa kita untuk menghormatinya sebagai salah seorang bassis rock terhebat di negeri ini.   Ditangannya

bas tidak lagi hanya berfungsi sebagai penjaga beat, tetapi kut mendesain "kehidupan" dengan sesekali merambah melodi namun tidak pernah sama sekali meninggalkan Teddy \Sunjaya ( Rolling Stones)

Kamis, 12 September 2013

Damai Tapi Gersang

Nama Ajie Bandi tiba tiba menjulang ketika komposisinya ini meraih salah satu gelar Most Outstanding Composition di World Popular Song Festival pada tahun 1977. Penampilannya dengan vokal utama dari Hetty Koes Endang menggetarkan atap Budokan Hall, Tokyo. Untuk pertamakalinya anak bangsa ini bisa pulang dengan membawa gelar dari festival yang kerap kali di jajal oleh wakil Indonesia sejak tahun 1971. Padahal sebelum di lagakan di Jepang, Damai Tapi Gersang hanya meraih urutan ke duadi Festival Lagu Popular Indonesia VII.
Sebelumnya Adjie Bandi lebih dikenal sebagai pemain biola C'Blues dan sempat memperkuat group Gypsy. ( Sumber: Rolling Stones)