Album: Sarjana Muda Penyanyi: Iwan Fals Pencipta: Iwan Fals Label: Musica Studios Tahun: 1981
Album yang menampilkan lagu "Guru Oemar Bakrie" ini kerap disebut sebagai debut Iwan Fals di dunia profesional, meski sebelumnya dia pernah pula menghasilkan beberapa album, dan bagian yang tidak kalah penting karena merupakan titik tolak kelahiran seorang penyanyi solo yang kelak menjadi legenda musik Indonesia. Jika pengertian profesional dihubungkan sebagai awal persentuhannya dengan label major di mana dia mulai terlibat dengan berbagai persoalan industri, pertimbangan tadi cukup masuk akal. Bansan musisi di belakangnya sungguh tidak main-main untuk seorang pendatang dari jalanan". Sebut saja Amir Katamsi, Luluk Purwanto dan maestro biola Idris Sardi.
Akan tetapi
jika dihubungkan dengan sikap bermusik Iwan Fals, sebenarnya hampir tak ada
perubahan karena dia masih tetap menampilkan perangainya sebagai 'tukang tutur' yang menceritakan setiap
permasalahan dengan gaya jenaka. Beberapa judul di dalamnya memang menyisipkan
semangat nasionalisme seperti "Bung Hatta" dan "Bangunlah Putra
Putri Pertiwi", namun kejujuran
ekspresinya lebih terasa ketika dia
menyanyi dengan gaya berceloteh. "Guru Oemar Bakrie" memperlihatkan
hal itu. Dia bernyanyi sangat ekspresif, tanpa beban, bengal dan mengingatkan
kepada kita bahwa pada awal kemunculannya, Iwan Fals justru memiliki teknik
menyanyi amat kaya. Sesuatu yang secara sadar kini tclah dia tinggalkan.
"Aku sudah sulit menyanyi dengan gaya
seperti itu lagi. Mungkin faktor umur ya?" jawabnya ketika suatu hari
Sebagai music director, Willy
Soemantri nampaknya cukup jeli menangkap semangat jalanan Iwan Fals dengan
mengcmas "Guru Oemar Bakrie" ke daiam irama country nan segar. Kita
pun lantas dibuat pangling oleh kelincahan seorang Idris Sardi yang memainkan
biola mautnya dengan warna lain dari biasa yang biasa tampil anggun, menyayat
menjadi bergaya bluegrass.
Lagu ini berceloteh tentang sosok guru yang bekerja
dengan semangat tanpa kenal pamrih. Setiap pagi, selama 40 tahun,
Bakrie setia mengayuh sepeda butut di jalan berlubangdan tak kunjung diperbaiki
sejak zaman Jepang. Bakrie mendidik murid-murid nakal menjadi menteri,
profesor, dokter, atau insinyur yang berguna bagi masyarakat luas. Tapi dia
tidak mengajarkan cara berkelahi. Oleh karena itu, ketika suatu hari terjadi
perkelahian (fenomcna yang tetap aktual hingga kini). Bakrie takut bukan
kepalang. kemudian lari tunggang langgang.
Iwan Fals mendeskripsikan
ketakutan Bakrie menggunakan bahasa Inggeris dan lndonesia standing terbang?"
Suka atau tidak gaya seperti ini belakangan
menjadi tren di kalangan musisi generasi baru: Dirilis pada tahun 1981;
"Guru Omar Bakrie langsung membuat
terpenrangah karena industri music didominasi oleh nuansa cengeng menguras air mata Dengan orisinalitasnya yang tanpa ragu menyebut Habibie sebagai symbol kejeniusan.
Iwan Fals datang membuyarkan kecengengan, ( Rolling Stone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar