Berangkat dari penyanyi remaja yang merupakan bibit yang
sedang tumbuh. Tujuh tahun kemudian anggun go international dengan menelurkan
album internationalnya “Snow on the Sahara dan anggun” dari album ini
menggambarkan bagaimana gadis kelahiran 29 April 1974yang tomboy ini tidak
hanya berwacana dalam usahanya go international , dia merintis masuk industry
music dunia dengan cara yang sebenarnya terlalu riskan untuk seorang gadis
seusianya. Alhamdulilah Anggun berhasil. Adalah Sudarto Singowijoyo atau yang lebih di
kenal Darto Singo, sang bapak yang juga seorang penulis cerpen, yang
mengajari Anggun cara menguasai blocking
panging sebagaimana teater. Ibunya, Dien
Herdina, bertindak sebagai manajer, Menurut Anggun waktu itu, “Mama yang
tanda tangan, aku yang kerja”
Gara gara tanda tangan ini, Anggun terpaksa menyayi lagu
disko untuk soundtrack sebuah film, padahal dia menyukai lagu lagu rock dan
metal, yang membuat dia berteman dengan Gideon Tanker, Ian Antono, Toto Tewel,
Eet Syaharanie dan Teddy Sudjaja. Tahun 1990 menjadi penting bagi Anggun,lagu
“Mimpi” karya Teddy Sudjajadan Pamungkas NM menjelang akhir tahun mengangkat
Anggun sebagai penyanyi sejajar dengan Nicky Astria yang waktu itu adalah
penyanyi rock terbaik.(rolling)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar