“He chose tocome in late. And with the cool confidence of a
man well accustomed to public performances,Broery Marantika made a classic
“superstar” entrance. The deliberate lingering at the doorway followed by a
dramatic removing of showy showbiz sunglasses. Then, the arrogant strut, the
slow swagger across the room, the casual sneeping glance at the people, and the
swinging of the sunglasses, all his movements very studied, deliberate,”
Tulis majalah
Fanfare, Malaysia, tahun 1979.
Broery Pesolima, Broery Marantika, Broery Abdullah atau
Broery saja, adalah penyanyi yang pada tahun 1970an saking populernya di Malaysia, diakui sebagai penyenyi negeri jiran
itu. Di negerinay sendiri, Broery mulai
tenar awal tahun 1960 an, lewat lagu “Angin Malam” (ciptaan A Riyanto, 1962).
Setelah itu dia lebih sibuk naik turun panggung bersama group The Pro’s
pimpinan Dimas Wahab hingga ke New York, Amerika Serikat.
Broery yang lahir di Ambon 25 Juni 1948 memiliki teknik
menyenyi yang luar biasa. Dia tutup usia 7 april 2000 di Jakarta setelah
mengalami beberapa kali stroke. Meninggalkan seorang istri, Wanda Latuperissa, dan
dua anak, Indonesia Pesulima Putra yang sekarang berusia 19 tahun dan Nabilia
MethayaPesulima Putri (18). Selain “Angin Malam”, hitnya yang lain adalah “Hati
Yang Terluka” (A. Riyanto), “Aku Begini Kau Begitu” (Rinto Harahap) dan “Jangan
Ada dusta Diantara Kita” (Harry Tasman). (roling S.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar