Jika gitar akustik
berada dalam pelukan James F Sundah, maka D adalah kunci kesukaannya. Melalui
keampuhan kunci D inilah ia bersenandung menulis lagu ciptaannya yang kelak
dikenal sebagai “Lilin Lilin Kecil”. Saat itu James ditemani adiknya Linda yang
membantu mewujudkan lirik. “Linda memang ahli dalam urusan puisi. Dia banyak
andil member gagasan tema”, jelas alumnus Arsitektur Universitas Tarumanegara
ini. “Ketika menulis lagu ini saya
berhasil menemukan harmoni yang unik yaitu ketika terjadi perpindahan dari
kunci D ke kunci F”, papar James.
Lagu “lilin lilin Kecil” yang di populerkan Chrisye ini
memang di persiapkan James untuk mengikuti ajang Lomba Cipta Lagu Remaja 1977
yang di gagas Radio Prambors Rasisonia Jakarta. Dan ternyata “Lilin lilin
Kecil” berhasil masuk 10 besar atas
penilaian Dewan Juri yang di ketuai Keenan Nasution dan meraih Juara Harapan
II. Tapi diluar dugaan ketika ke-10 hasil LCLR 1977 itu dikasetkan oleh pihak
Prambors, lagu itu yang memperoleh respons bagus dari pendengar. Sekali lagi
oleh Prambors, lagu itu di dapuk sebagai Tembang Tersayang LCLR 1977. Secara
simbiolisme mutualisme, “Lilin lilin Kecil” juga merupakan kereta bagi Chrisye
menapak jenjang ketenaran. Chrisye adalah “Lilin lilin Kecil”, begitu juga
sebaliknya.
Saking ngetopnya lagu yang digurat James F Sundah ini, di
tahun 1977 – 1978 lagu “Lilin lilin Kecil” telah di bawakan pula oleh Gerenimo
II, dan Arie Koesmiran, serta secara instrumental oleh Alex Faraknimella hingga
Yockie Suryoprayogo. “Hingga pada tahun 2009 lagu ini tersebut telah dibawakan
dalam sekitar 50 versi, termasuk di antaranya dibawakan oleh Blue Diamonds, group asal Belanda maupun
Victor Wood dari Filipina,” ungkap James F Sundah. Lalu apa makna di balik
lirik “Lilin lilin Kecil”? Liriknya sebetulnya bertutur tentang keprihatinan
saya melihat teman teman saya yang jatuh dalam ujian. Tetapi disisi lain muncul
kontradiksi betapa generasi yang lebih tua malahan memperoleh karier yang
menanjak. (rolling stones)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar