Album Living in Westerland 1988
Ditahun 1987 Fariz RM melanglang buana ke Eropa. “Saat itu
saya tengah mengikuti semacam summer course di bidang broadcast televise. Saya
mengambil pemahaman directing,” kisah Fariz RM yang kemudian menginjakkan kaki
di Barcelona, ibukota wilayah otonom Catalonia Spanyol. Di kota yang eksotik
inilah Fariz menumpahkan inspirasi dalam bentuk lagu bertajuk “Barcelona” yang
merajut tema romansa.
Barcelona bisa dianggap puncak kedua yang diraih Fariz dalam
industry music pop pada dasawarsa ‘80an setelah puncak yang pertama lewat lagu “Sakura”
di tahun 1980. Kedua lagu karya Fariz RM itu, entah di sengaja atau tidak
bertutur tentang kisah asmara lintas bangsa. “Sakura” dengan wanita jepang dan
“Barcelona” dengan wanita Spanyol.
Untuk lebih mengukuhkan atmosfer Spanyol, Fariz RM pun menyusupkan
anasir music flamenco. “Saya meminta eet Syahranie mengisi permainan gitar
Flamenco pada bagian interludenya. Dan Eet berhasil menampilkan permainan yang
maksimal,” jelas Fariz RM. Padahal gitar akuistik yang dimainkan Eet Syahranie
di lagu itu justru bukan gitar akuistik berperesisi tinggi, melainkan sebuah
gitar tua yang kebetulan terpajangdi studio rekaman.
“ketika mau take di studio, Eet datang membawa Strato
Caster. Lalu saya bilang kedia saya butuh suara gitar akuistik bukan elektrik,”
tutur Fariz RM.
Menurut Fariz, Eet sempat mengomel karena bagian solo
gitarnya bermain di kunci G yang ternyata pa menyulitkan Eet melakukan
fingering ala flamenco. “Tapi saya yakin dia mampu. Dan tanpa menggunakan capo,
Eet berhasil memainkan flamenco dengan brillian,” puji Fariz RM (Rolling S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar