Senin, 07 Oktober 2013

Tuhan - Bimbo




Jauh sebelum industry music Indonesia mengenal trend music religi, Trio Bimbo telah menciptakan sebuah lagu untuk menggambarkan hubungan antara manusia dengan Sang Khalik. Syamsuddin Hardjakusumah atau lebih dikenal dengan panggilan Syam Bimbo, pencipta lagu “Tuhan”, mungkin tidak bermaksud membingkai lagu tersebut dengan istilah religious. Aransemen “Tuhan” tidak dibuat khusus seperti halnya album seri Qasidah mereka yang muncul beberapa tahun kemudian. Tetapi public yang kerap memandangnya sebagai inspirasi kelahiran lagu lagu bernuansa religi.
Kekuatan “Tuhan” terletak pada kombinasi antara deskripsi yang tertuang dalam lirik dengan kesempurnaan teknik menyanyi falsetto Syam yang berhasil menciptakan suasana hening dan syahdu. Terbebasnya lagu ini dari stempel “religi” justru menjadikan lagu ini seperti  siraman  rohani yang menyejukkan. Inilah yang membedakannya dengan lagu religi masa kini yang masih membutuhkan dukungan situasi khusus. Para musisi atau pengusaha rekaman seperti tidak percaya diri jika merilis album tersebut bukan pada bulan Ramadhan. Kekhawatiranseperti ini cukup beralasan mengingat produk music religi masa kini umumnya lahir dari sebuah strategi industry, bukan kepasrahan jiwa,  sehingga sedikit bunyian rebana atau notasi yang bernuansa timur tengah sudah di rasa cukup sebagai isyarat sebuah lagu religi. Sebuah lagu bisa saja dikatakan memiliki unsure religi jika berhasil menampilkan lirik yang menyentuh, tanpa harus menyertakan instrument tertentu.
Itulah yang dilakukan Trio Bimbo melalui “Tuhan”, sebuah  maha karya yang selalu menyadarkan kita bahwa di hadapanNya kita tak lebih dari setitik noktah di padang pasir nan luas.(rolling S)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar